Berita Terbaru Harga Hp Android Samsung Galaxy BlackBerry IPad iPhone Telkomsel Indosat XL SMS BBM Ucapan Selamat Tahun Baru 2015

HEBOH KISAH LITA DI TWITTER YANG MERASA DIJEBAK NARKOBA OLEH POLISI

Kronologi versi Sherlita Stephanie yang merasa dijebak polisi dengan narkobaHEBOH KISAH LITA DI TWITTER YANG MERASA DIJEBAK NARKOBA OLEH POLISI . Lita Stephanie dalam kicauannya di Twitter mengaku hampir menjadi korban jebakan razia polisi karena dituding menyimpan pil yang mengandung narkotika di dalam mobil yang dikendarainya. Polri meminta yang bersangkutan untuk melaporkan ke Propam Polri untuk menyelidiki tindakan yang dinilai sewenang-wenang itu. Baca juga TUJUH KEBIASAAN POLA MAKAN YANG TIDAK SEHAT PADA ANAK

Lita mengaku dijebak polisi berseragam saat melintas di kawasan Bangka, Jakarta Selatan. Kejadian apes yang menimpanya ini ditulis di akun Twitter @litastephanie. "Saya ngetwit spontan dan tanpa ekspekatasi apa-apa," ucapnya.


Kronologis Kejadian versi Lita Stephanie

Lita Stephanie yang bekerja di sebuah event organizer itu menjelaskan saat itu dia dan temannya, Yasmin, baru saja pulang dari kawasan Kemang.

Ketika tiba di Jalan Bangka, Kijang Innova yang dikendarai Lita diberhentikan sejumlah petugas yang melakukan razia. Polisi yang berjumlah sepuluh orang langsung meminta mereka turun dan meminta menunjukkan surat-surat kendaraan.

Dalam waktu yang bersamaan, salah satu petugas membuka pintu belakang. Tiba-tiba seorang polisi berteriak. Dia mengaku menemukan obat-obatan yang disebutnya narkoba. "Saya bilang itu bukan punya saya. Saya bukan pemakai, apalagi pengedar," ucapnya.

Lita menyayangkan sikap polisi yang langsung menggeledah. Seharusnya polisi menunggu dia ikut melakukan penggeledahan. "Kami dipepet, dibentak-bentak seperti tertuduh," ucapnya.

Polisi kemudian meminta agar bagasi kendaraan dibuka. Di sana, ada kotak P3K, sejumlah obat pusing dan obat alergi. Lagi-lagi petugas menuduh obat alergi itu sebagai narkoba. Lita bersikukuh dan menantang dilakukan cek darah dan urine ke rumah sakit. Tapi polisi itu hanya diam. "Saya juga mengajak mereka mengecek obat itu ke apotek 24 jam," ucapnya. Para polisi itu tetap ngotot dan terus membentak. Akhirnya, Lita menelepon adiknya.

Adiknya berbicara baik-baik kepada petugas dan meyakinkan kakak dan temannya bukan pemakai. Perdebatan itu berakhir saat adik Lita menyebut kenalannya seorang perwira tinggi di Polda Metro Jaya.

Setelah menyebut nama perwira tinggi itu, sikap polisi-polisi itu berubah drastis. Mereka menjadi lebih santun. "Saya terpaksa, padahal kalau mau dari awal saya bisa sebut, tapi saya ingin melihat dulu," kata Lita.

Lita diperbolehkan pulang. Namun polisi itu lupa membawa 4 butir obat yang disebutnya narkoba. Padahal, obat-obatan itu bukan milik Lita. Dan setelah dicek, ternyata benar itu adalah obat alergi, bukan narkoba.

Kejadian itu membuat Lita trauma bila melihat polisi. Menurutnya polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat hanyalah slogan. "Mereka kasar, saya jadi takut," ucapnya.


Kronologi Kejadian Menurut Polisi

Ipda Johan Hafani yang merazia Lita Stephanie (31) di kawasan Jl Bangka, Kemang, Jaksel, angkat bicara. Johan mengaku merazia sesuai aturan. Dia membantah melakukan penjebakan narkoba.

"(Kami) Bersama-sama dengan 15 orang anggota lainnya melakukan Operasi Cipta Kondisi 2012 yang dilakukan di depan Apotek K-24 Jl Bangka Raya, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan," terang Johan.

Berikut kronologi yang disampaikan Johan Hafani:

- Pukul 01.30 WIB

Briptu Feri Guntara, anggota Patlo dengan nomor mobil 4043 menghentikan sebuah mobil Toyota Kijang Innova warna silver dengan nomor polisi tidak diingat yang dikemudikan oleh seorang perempuan bersama perempuan yang lainnya yang melintas dari arah Kemang menuju arah Jl Bangka.

Kemudian mobil tersebut menepi dan saat itu terlihat pengemudi dan temannya berganti posisi duduk dalam keadaan panik.

Selanjutnya Briptu Gatot Hariyadi menghampiri mobil tersebut dan didahului dengan ucapan salam sambil melakukan penghormatan. Briptu Gatot Hariyadi meminta pengemudi dan penumpang untuk turun dari mobil guna menyaksikan isi dalam mobil tersebut.

Gatot menemukan 1 plastik klip bening yang berisi 1 strip obat. Lalu Gatot bertanya siapa pemiliki obat tersebut, namun perempuan itu berteriak: "Saya dijebak nih, jangan jebak saya ya!"

Aipda Teguh Widodo mengatakan "Mbak, kami melakukan tugas resmi kepolisian dan kami melakukan operasi ini ada surat perintahnya. Apakah Mbak dalam pengaruh minuman keras?"

Perempuan tersebut kembali berbicara dengan nada keras: "Kalian tahu tidak, saya ini kenal dengan banyak pejabat Polri dan saya akan menelepon adik saya yang juga kenal banyak pejabat Polri, kalian tunggu di sini. Saya juga kenal Pak Wisnu Polda Metro."

Saat perempuan tersebut diminta untuk mengambil obat dalam plastik yang terletak di karpet jok tengah sebelah kiri, dan karena perempuan tersebut tak juga mengambil, maka Gatot mengambilnya dengan disaksikan Briptu Ferry Guntara dan Aipda Teguh Widodo.

- Pukul 02.00 WIB

Kemudian datang seorang lelaki yang disebut adik dari perempuan tersebut dan langsung menghampiri saya (Ipda Johan Hafani). Sebelum menemui saya, lelaki itu meminta kedua perempuan itu untuk masuk ke mobilnya karena kakaknya masih berbicara dengan nada keras.

Kemudian orang tersebut bertanya kepada saya (Johan) apakah barang atau obat itu ditemukan di karpet sebelah kiri jok penumpang yang ada di tengah mobil. Aipda Teguh Widodo ikut menjelaskan kepada orang tersebut bahwa setelah dilakukan pengecekan awal di Apotek K-24 yang berada di dekat lokasi tersebut bukanlah obat terlarang melainkan obat alergi.

Setelah mendapat penjelasan dari saya selaku Perwira Pengawas yang bertanggung jawab dalam operasi dan Aipda Teguh Widodo selaku Provost, adik dari perempuan itu meminta maaf kepada saya dan Aipda Teguh Widodo sambil berkata: "Maafkan kakak saya, dia memang di pihak yang salah".

- Pukul 02.30 WIB

Setelah dipastikan itu obat anti alergi, saya serahkan kepada adik dari perempuan tersebut dan selanjutnya kami bersalaman serta meninggalkan tempat tersebut.

"Dalam pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi tersebut tidak ada orang maupun barang yang diamankan di Polsek Mampang Prapatan, termasuk identitas perempuan tersebut belum sempat didata karena yang bersangkutan masih dalam keadaan emosi," terang Johan.

Laporan tertulis itu ditandatangani Johan dan dia juga bersumpah sudah membuat laporan dengan benar. Kapolsek Mampang Kompol Siswono juga turut membubuhkan tanda tangan.

Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta Lita melapor bila memang merasa dijebak sebagai pengguna narkoba saat razia.

Rikwanto memastikan bahwa setiap kegiatan razia yang dilakukan polisi selalu memiliki standar operasional prosedur (SOP), yang disesuaikan dengan sasarannya. Apakah itu mengenai narkoba, razia kelengkapan kendaraan, hingga yang terkait dengan terorisme.

Kronologi Kejadian Lita & Jebakan Narkoba okeh Polisi, Jebakan Narkoba Polisi, Razia Narkoba, Kronologi Versi Polisi Tentang Razia Narkoba Pada Lita, Kisah Lita & Jebakan Narkoba di Twitter




Klik Like dan mohon dishare ya ...
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2012/06/heboh-kisah-lita-di-twitter-yang-merasa.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.

HEBOH KISAH LITA DI TWITTER YANG MERASA DIJEBAK NARKOBA OLEH POLISI

Posted by Best SEO Easy, Published at 9:34 PM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment