Berita Terbaru Harga Hp Android Samsung Galaxy BlackBerry IPad iPhone Telkomsel Indosat XL SMS BBM Ucapan Selamat Tahun Baru 2015

SBY PREDIKSI KRISIS 2008 AKAN DIGUGAT Presiden SBY Bantah Pimpin Rapat Bank Century

SBY PREDIKSI KRISIS 2008 AKAN  DIGUGAT  Presiden SBY Bantah Pimpin Rapat Bank Century. Kejadian empat tahun lalu, Kamis 9 Oktober 2008 kembali diulik, dipersoalkan. Gara-gara pernyataan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar yang menyebut pernah diundang rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait skenario penyelamatan Bank Century. MITSUBISHI NEW OUTLANDER DIBANDROL HARGA RP 295-320 JUTA Spesifikasi Harga Mitsubishi Outlander Terbaru 2012

Tak hanya membantah secara verbal, SBY juga telah menyiapkan sejumlah bukti, termasuk transkrip pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Dalam transkrip yang dibagikan pihak SBY, memang tak ada kata Century disebut. SBY kala itu lebih banyak menyinggung topik penyelamatan negara terhadap krisis. Termasuk memberikan sejumlah instruksi pada jajarannya.

Terutama Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani. "Bu Ani terpaksa kita panggil kembali. Beliau yang minta dipanggil. Mestinya masih ada urusan di Amerika, tapi dalam keadaan begini, tidak tega kalau beliau meninggalkan saya. Jadi sampai di Dubai langsung balik kanan. Bagus itu. Itu namanya crisis action leader, dan kita insya Allah semua ada di situ," kata SBY kala itu.

Sri Mulyani diminta mengatasi defisit akibat kenaikan harga minyak. "Saudara tahu, tidak terlalu mudah sekarang mendapatkan sumber-sumber pembiayaan dalam situasi keuangan global seperti ini, tetapi however, my mission kepada Bu Ani dan semua teman-teman Menteri, bahwa sasaran kembar atau twin objective growth with equity ini harus tetap kita pertahankan," tambah SBY.

Ia juga meminta ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu, Anwar Nasution memantau situasi. Sementara, seluruh jajaran pemerintahan, termasuk daerah agar lebih efisien. Pembatasan terhadap pembelanjaan yang konsumtif yang dapat ditunda, tidak realistis tetap dipertahankan dalam keadaan seperti itu.

"APBD ini kita harus keras, Bu Ani, keras dalam arti mendisiplinkan," kata SBY. "Jangan sampai yang kurang tidur Jakarta, nanti daerah-daerah business as usual, masih studi banding ke Hong Kong, gubernurnya masih liburan di Macau misalnya, wah ini kiamat negara kita," kata SBY.

Lalu, SBY berkata pada Antasari Azhar, "mata saya sudah bengkak, Pak Antasari, ini akibat kurang tidur, mereka masih jalan-jalan gitu kan celaka nanti."

SBY juga berpesan kepada Sri Mulyani dalam kapasitas sebagai Menko Perekonomian untuk menjaga produk Indonesia lebih kompetitif. "Jangan sudah begini ada hambatan-hambatan birokrasi kita, hambatan-hambatan yang lainnya bersaing pun kalah, bagaimana mau bersaing sama dumping dari China, yang lain-lain nanti akan ke mana-mana," kata dia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memperkirakan langkah penanganan krisis 2008 akan digugat di kemudian hari. Dalam pertemuan di Kantor Presiden 9 Oktober 2008, SBY mengakui sudah meminta Mahkamah Konstitusi bersiap jika ada pihak yang akan menggugat langkah-langkah antisipasi krisis yang diambil Pemerintah.

Dalam transkrip yang diperoleh, Presiden mengundang sejumlah pejabat dalam pertemuan 9 Oktober 2008 itu, yakni Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Antasari Azhar), Pimpinan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, sejumlah menteri, Jaksa Agung, dan Kapolri.

"Saya ingin menjelaskan secara singkat what’s going on di negara kita ini. Sekali lagi, aliran dinamika global, dan langkah-langkah ke depan seperti apa yang mesti kita tempuh, konstruksi penyelesaian masalah seperti apa, karena dalam situasi seperti ini, bisa jadi nanti ada isu-isu yang berkaitan dengan sistem, tatanan, dalam utamanya segi-segi pengambilan keputusan dan tindakan yang mesti dilakukan dengan cepat," kata Presiden saat itu.

Presiden kemudian mengungkapkan bahwa dia meminta kepada hakim konstitusi untuk berkomunikasi dengannya mengenai gugatan yang kemungkinan akan muncul. "Nah, dalam keadaan seperti itu, tanpa saya mengintervensi kewenangan dari Mahkamah Konstitusi, patut kita berkomunikasi, misalnya Mahkamah Konstitusi menanyakan apa latar belakangnya dan pikiran-pikiran ketika sebuah keputusan diambil," kata SBY.

SBY pun meminta pimpinan lembaga --terutama tidak di bawah koordinasinya seperti BPK dan KPK-- menyatukan penglihatan dan persepsi.

Dalam transkrip tersebut, Presiden sama sekali tidak menyinggung penggelontoran dana ke Bank Century, seperti yang sempat ditudingkan Antasari Azhar. Secara garis besar, SBY menyinggung peran Bank Indonesia dalam langkah antisipasi krisis yang berawal dari Amerika Serikat itu.

Kewajiban Bank Indonesia dengan jajaran perbankan, imbuhnya, bagaimana urusan kredit, urusan likuiditas ini tetap dipelihara. Kewajiban pemerintah mengolah suatu kebijakan, regulasi, climate, dan incentive agar sektor riil ini tetap bergerak.

"Dan kewajiban swasta, nah ini saya juga melihat ini baru tiga hari ada teman-teman bisnis yang paniknya luar biasa. SMS berapa kali masuk ke tempat saya ini. Wah, ini kok nggak bagus ini, meskipun yang lain kalem, tenang. Harus lebih resilient dan harus tetap mempertahankan kinerjanya, tetap mencari peluang dan share the hardship."

"Ya tidak realistik dalam keadaan seperti ini nggak terganggu sama sekali, dia punya pundi-pundi. Mesti ada gangguan, wong ini sangat bisa dijelaskan kok, dan makin tua kita, Pak Sofyan Djalil, saya itu makin tajam, 1-2 teman dunia usaha yang cara berpikirnya tidak sama, ada juga itu, oleh karena itu ya harus kita hentikan. Nggak boleh itu. ltu masalah sektor riil."

SBY PREDIKSI KRISIS 2008 AKAN  DIGUGAT,  Presiden SBY Bantah Pimpin Rapat Bank Century, Kronologis Krisis 2008




Klik Like dan mohon dishare ya ...
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2012/08/sby-prediksi-krisis-2008-akan-digugat.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.

SBY PREDIKSI KRISIS 2008 AKAN DIGUGAT Presiden SBY Bantah Pimpin Rapat Bank Century

Posted by Best SEO Easy, Published at 1:39 PM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment