Berita Terbaru Harga Hp Android Samsung Galaxy BlackBerry IPad iPhone Telkomsel Indosat XL SMS BBM Ucapan Selamat Tahun Baru 2015

TIGA KEJANGGALAN PENYERGAPAN TERORIS DI SOLO VERSI INDONESIA POLICE WATCH (BANTAHAN POLRI)

IPW mencium kejanggalan atas keberhasilan Polisi mengungkap teror di Solo TIGA KEJANGGALAN PENYERGAPAN TERORIS DI SOLO VERSI INDONESIA POLICE WATCH. Penyergapan terhadap orang-orang yang disebut teroris oleh Densus 88 di Solo, 31 Agustus 2012 lalu ternyata meninggalkan kejanggalan-kejanggalan. Baca juga GAMBAR WAYANG SEMAR PASCA KECELAKAAN PESAWAT DI AMERIKA

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane IPW (Indenpendence Police Watch) dalam press rilisnya menangkap ada tiga kejanggalan dalam penyergapan yang juga menewaskan anggota Densus 88, Briptu Suherman.

"Pertama, pistol yang disita dari tertuduh teroris yang terbunuh adalah Bareta dgn tulisan Property Philipines National Police. Padahal seblumnya Kapolresta Solo Kombes Asdjima'in menyebutkan, senjata yang digunakan menembak polisi di pospam Lebaran jenis FN kaliber 99 mm. Pertanyaannya, apakah orang yg ditembak polisi itu benar-benar orang yang menembak polisi di Pospam Lebaran atau ada pihak lain sebagai pelakunya?" tulis Ketua Presidium IPW Neta S Pane yang dirilis Minggu (2/9/2012).

Temuan kedua yakni anggota Densus 88 Bripda Suherman yang tewas akibat tertembak di bagian perut. Hal ini menunjukkan sebagai anggota Densus, dalam bertugas yang bersangkutan tidak sesuai dengan SOP yang harus memakai rompi anti peluru. "Pertanyaannya, apakah benar pada malam 31 Agustus itu ada operasi Densus, jika ada kenapa anggota Densus bisa teledor, bertugas tidak sesuai SOP?" Tambah Neta.

Ketiga, beberapa jam setelah penyergapan 31 Agustus, Presiden SBY memerintahkan Kapolri segera meninjau TKP. "Padahal dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya, hal itu tidak pernah terjadi, bahkan saat tiga kali penyerangan terhadap Pospam Lebaran SBY tidak bersikap seperti itu. Pertanyaannya, apakah SBY ingin membangun citra dan menarik simpati publik dari peristiwa Solo yang sempat memojokkan Jokowi ini?" tegas Neta.

IPW menganalisa, meski Densus sudah melakukan penyergapan di Solo tapi teror dan penembakan terhadap polisi tetap menjadi ancaman. Sebab rasa kesal sebagai masyarakat terhadap polisi kian memuncak.


Bantahan POLRI

Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anang Iskandar menampik tiga kejanggalan yang disampaikan IP). Berikut jawaban Polri atas kejanggalan yang dilontarkan IPW :

Pertama,

Penangkapan dua terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, memang upaya penyergapan.

"Itu penyergapan, bukan operasi biasa. Tapi memang ada kegiatan khusus yang dilakukan oleh polisi dari tingkat Polres hingga Mabes Polri untuk mencari tersangka yang melakukan penembakan di pos polisi," kata Anang saat dihubungi detikcom, Minggu (2/9/2012).

Kedua

Terkait dengan tertembaknya anggota Densus 88, IPW menilai ada ketidakberesan dalam standar operasional prosedur saat melakukan penyergapan hingga menyebabkan anggota Densus tewas tertembak.

"Memang terjadi baku tembak dengan Densus. Soal kelengkapan, pasti sesuai dengan standar yang mereka miliki saat bertugas," terang Anang.

Ketiga

Polri juga membantah kejanggalan ketiga menyangkut perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo untuk meninjau lokasi baku tembak sehari setelah penyergapan.

IPW menyebut Presiden SBY tengah menggalang pencitraan dibalik serangkaian teror di Solo.

Polri menganggap sesuatu yang wajar jika seorang pemimpin memberikan penghormatan ketika salah satu anak buahnya gugur dalam bertugas.


TIGA KEJANGGALAN PENYERGAPAN TERORIS DI SOLO VERSI INDONESIA POLICE WATCH, Bantahan POLRI atas Kejanggalan yang Dilontarkan Indonesia Police Watch, Jawaban Polri Terhadap IPW




Klik Like dan mohon dishare ya ...
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2012/09/tiga-kejanggalan-penyergapan-teroris-di.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.

TIGA KEJANGGALAN PENYERGAPAN TERORIS DI SOLO VERSI INDONESIA POLICE WATCH (BANTAHAN POLRI)

Posted by Best SEO Easy, Published at 3:26 PM and have 0 comments
Comments :

No comments:

Post a Comment